Kamis, 15 November 2012

Esensi Waktu

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Waktu, sehari-hari kita sering denger kata itu tapi apakah kita tau definisi waktu itu? saya sendiri juga bingung hahahaa.. bahkan ada suatu sumber yg saya pernah baca, suatu pertanyaan "apakah waktu itu?" merupakan satu dari tujuh pertanyaan tersulit yg dapat membingungkan para ilmuwan untuk menjawabnya. yaa begitulah terkadang kita mengetahui sesuatu dari sisi yg berbeda, terkadang kita paham dengan maksud dari suatu kata tapi ndak tau jika harus mendefinisikan kata tersebut. Daripada bingung tentang definisinya mending kita coba sadarin- walaupun dikit tentang esensinya atau hakikatnya.

Waktu yg tetap konsisten berjalan apapun yg akan terjadi entah itu suatu kebahagiaan atau kedukaan yg menimpa si penikmat waktu, dia tetap berjalan. Seakan dia ditakdirkan memang untuk berjalan terus tanpa memperdulikan hambatan apapun, walaupun kita jg sendiri bingung dia berjalan dengan apa karena kita tau dia ndak punya kaki :p. Dia terus berjalan menuju ke akhir tujuannya yaitu kematian si penikmat waktu. Jika si penikmat waktu telah mengalami kematian, maka waktupun akan ikut berhenti.
Begitulah dari suatu kata yg walaupun kita ndak tau definisi sebenarnya Allah tetap menciptakannya bukan tiada maksud. Ada salah satu hikmah yg bisa diambil dari si waktu tersebut yaitu konsisten. Terutama dalam hidup ini untuk menggapai tujuan kita memang harus konsisten terhadap tujuan kita apapun yg bakal menghadang kita harus tetap berjalan menggapai apa yg kita cita-citakan seperti waktu yg terus maju sampai ke tujuan akhirnya.

Begitu pentingnya waktu sehingga Allah SWT menuangkannya di dalam Al Qur'an yaitu dalam Q.S. Al Asr. Dalam surat tersebut disebutkan "demi waktu/masa, sesungguhnya manusia itu rugi kecuali orang-orang yg beriman dan beramal sholeh". Okelah kita mungkin memang belum paham definisi waktu itu apa tetapi kita jangan ndak paham juga dengan esensinya, karna jika ndak paham esensinya maka kita termasuk orang-orang yg rugi seperti yg disebutkan diatas. Mengapa demikian karna dengan begitu kita ndak bisa mempergunakan si waktu itu dengan baik, sehingga apa yg seharusnya bermanfaat menjadi tidak bermanfaat. Kita semua berharap semoga kita bukan termasuk orang-orang yg rugi seperti yg disebutkan diatas, aminn...

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Minggu, 11 November 2012

syukur akan ilmu

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Jika kita diberi kelebihan olehNya berupa ahli dalam disiplin ilmu atau berbagai disiplin ilmu suda sepatutnya kita bersyukur. Karena dalam islam orang yg berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Esensi ilmu sendiri pada dasarnya termuat dalam Al Qur’an dan As Sunnah. RasuLlah SAW pernah bilang  bahwa orang yg pergi mencari ilmu itu berada dalam sabillah hingga kembali (HR. Tarmidzi; Hasan). Begitupun dalam Al Qur’an firman Allah dalam surat Al Israa: 36 “dan janganlah kamu mengikuti apa yg tidak kamu ketahui tentangnya”. Yang artinya kita disuruh oleh Allah dalam surat tersebut tadi untuk mencari tau atau belajar agar kita tau dan boleh mengikuti jika memang itu baik. Kita diciptakan bukan sebagai makhluk yg statis, kita diberi akal untuk mengolah ilmu yg diberikan olehNya dengan akal tersebut. Maka dari itu kita tidak boleh hanya berdiam diri-maksudnya tidak mengamalkan atau merealisasikan ilmu tersebut. Mengamalkannyapun harus dijalan yg benar, ikhlas bukan hanya karena mencari dunia-maksudnya mencari semacam pujian atau award yg malah akan menjadi mubazir saja dengan ke-ujuban itu. RasuLlah SAW pernah bilang "tidak akan masuk surga sesiapa yg dihatinya ada kesombongan walaupun sebesar biji dzarah" (HR.Muslim). Kita jg tidak boleh bangga yg dapat menciptakan sifat riya’ dalam diri kita. Kita hanya patut bersyukur, bukan berbangga hati karena apa yg sebenarnya hendak kita banggakan itu sebenarnya masih secuil, masi banyak orang yg lebih berilmu dibanding kita, kalo kata orang arif  ‘diatas langit masi ada langit’ hanya Allah-lah yg patut berbangga hati dan sombong karena hanya memang Dia-lah puncak dari segala puncak, Raja dari segala raja tiada banding tiada tanding.

sekian dulu, walaupun dikit semoga bermanfaat kalo ndak yaa paling tidak agak bermanfaat atau kalo ndak bermanfaat brati ana harus banyak-banyak introspeksi diri :p.


  وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ