Minggu, 11 November 2012

syukur akan ilmu

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Jika kita diberi kelebihan olehNya berupa ahli dalam disiplin ilmu atau berbagai disiplin ilmu suda sepatutnya kita bersyukur. Karena dalam islam orang yg berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Esensi ilmu sendiri pada dasarnya termuat dalam Al Qur’an dan As Sunnah. RasuLlah SAW pernah bilang  bahwa orang yg pergi mencari ilmu itu berada dalam sabillah hingga kembali (HR. Tarmidzi; Hasan). Begitupun dalam Al Qur’an firman Allah dalam surat Al Israa: 36 “dan janganlah kamu mengikuti apa yg tidak kamu ketahui tentangnya”. Yang artinya kita disuruh oleh Allah dalam surat tersebut tadi untuk mencari tau atau belajar agar kita tau dan boleh mengikuti jika memang itu baik. Kita diciptakan bukan sebagai makhluk yg statis, kita diberi akal untuk mengolah ilmu yg diberikan olehNya dengan akal tersebut. Maka dari itu kita tidak boleh hanya berdiam diri-maksudnya tidak mengamalkan atau merealisasikan ilmu tersebut. Mengamalkannyapun harus dijalan yg benar, ikhlas bukan hanya karena mencari dunia-maksudnya mencari semacam pujian atau award yg malah akan menjadi mubazir saja dengan ke-ujuban itu. RasuLlah SAW pernah bilang "tidak akan masuk surga sesiapa yg dihatinya ada kesombongan walaupun sebesar biji dzarah" (HR.Muslim). Kita jg tidak boleh bangga yg dapat menciptakan sifat riya’ dalam diri kita. Kita hanya patut bersyukur, bukan berbangga hati karena apa yg sebenarnya hendak kita banggakan itu sebenarnya masih secuil, masi banyak orang yg lebih berilmu dibanding kita, kalo kata orang arif  ‘diatas langit masi ada langit’ hanya Allah-lah yg patut berbangga hati dan sombong karena hanya memang Dia-lah puncak dari segala puncak, Raja dari segala raja tiada banding tiada tanding.

sekian dulu, walaupun dikit semoga bermanfaat kalo ndak yaa paling tidak agak bermanfaat atau kalo ndak bermanfaat brati ana harus banyak-banyak introspeksi diri :p.


  وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar